Mitos seputar kehamilan.

Kehamilan merupakan anugerah luar biasa bagi para perempuan, tetapi juga menjadi salah satu hal mengkhawatirkan karena banyaknya mitos kehamilan yang sering beredar di masyrakat.

Mitos kehamilan yang sering beredar di masyarakat hingga saat ini kerap mengganggu keyakinan para calon ibu. Pasalnya, ada saja larangan saat hamil yang harus dipatuhi. Tentu saja, seringkali hal tersebut membuat tidak nyaman.

Lalu, apa saja, sih, mitos kehamilan yang sering beredar di masyarakat? Haruskah kita mematuhi larangan saat hamil demi kebaikan janin? Yuk, simak ulasannya di bawah ini!


Ini Dia 7 Mitos Kehamilan yang Sering Beredar di Masyarakat


1. Tidak boleh melakukan hubungan intim

Banyak sekali orang yang berasumsi bahwa berhubungan intim saat hamil dapat menyebabkan keguguran dan janin akan terluka akibat aktivitas tersebut.

Padahal, selama kehamilan ibu tidak bermasalah, berhubungan intim saat hamil sah-sah saja dilakukan.

Jangan khawatir akan menyakiti janin. Sebab, dalam kandungan, ia sudah terlindungi oleh kantung dan cairan ketuban, otot rahim yang kuat, serta lendir tebal pada leher rahim.

Jika masih ragu untuk berhubungan intim saat hamil, Bunda dapat mengajak pasangan ke dokter kandungan supaya mendapat saran yang tepat sesuai kondisi kehamilan.


2.  Jenis kelamin janin dapat dilihat dari bentuk perut sang ibu

Anggapan satu ini tampaknya selalu eksis di deretan mitos kehamilan. Di berbagai daerah, banyak yang memercayai jika bentuk perut sang ibu bulat maka janin yang dikandung merupakan anak perempuan. 

Begitu pula sebaliknya, jika sedikit lonjong, maka ibu tersebut dipercaya tengah mengandung janin laki-lai.

Larangan saat hamil

Tentu saja hal ini hanyalah deretan mitos kehamilan belaka, karena bentuk perut pada ibu hamil dipengaruhi oleh kekuatan otot perut sang ibu dan posisi janin di dalam kandungan.

Untuk mengetahui jenis kelamin janin, Bunda dapat melakukan USG pada kehamilan minggu ke-18 hingga minggu ke-20.


3. Tidak boleh makan pisang dempet

Tidak diperbolehkan untuk menyantap pisang dempet mungkin termasuk salah satu mitos seputar kehamilan yang  sering Bunda dengar. Lantaran banyak yang percaya itulah penyebab ibu melahirkan bayi kembar siam.

Padahal, kembar siam bisa terjadi jika pembelahan sel dan pembentukan organ tubuh janin saat organogenesis tidak sempurna.


4. Mengkonsumsi jahe berbahaya bagi ibu hamil

Mitos seputar kehamilan lain yang tentu tidak asing adalah dilarang mengkonsumsi jahe saat sedang hamil. Katanya, jahe dapat menyebabkan kontraksi karena bersifat panas.

Menurut seorang medical expert, dr. Carlinda Nekawaty dalam Webinar 'Manfaat Khusus 7 Bahan Alami untuk Kehamilan dan Pasca-Persalinan', jahe justru dapat membantu mengurangi mual dan muntah yang sering dialami sebagian ibu hamil.


5. Tidak boleh memotong rambut selama hamil

Tidak bisa dimungkiri, perubahan hormon yang dialami ibu hamil kerap menyebabkan rambut rontok serta merasa gerah. Akhirnya, munculah ide untuk memotong rambut.

Berhubungan intim saat hamil

Akan tetapi, banyak yang percaya jika memotong rambut saat hamil bisa menyebabkan janin terlahir cacat. Entah bagaimana mitos tersebut dapat terbentuk dan terus bertahan hingga sekarang.

Nyatanya, dalam segi kesehatan, memotong rambut tidak ada hubungannya dengan bayi yang tidak sempurna fisiknya saat dilahirkan. Asal selalu ingat, hindari menggunakan obat-obatan atau bahan kimia berbahaya saat melakukannya.


6. Harus makan dua kali lebih banyak

Apakah Bunda pernah disuruh untuk melahap makanan dalam porsi yang lebih banyak dibanding sebelum hamil? Jika iya, maka Bunda tidak sendiri.

Ibu hamil memang membutuhkan asupan dan nutrisi yang lebih. Namun, bukan berarti Bunda harus makan sekaligus dua kali porsi biasanya.

Bagi pemilik berat badan normal, Bunnda hanya perlu tambahan asupan 300 kalori tiap harinya untuk mendukung pertumbuhan janin dalam kandungan.

Kalaupun merasa memiliki berat bada kurang atau justru berlebih, Bunda dapat meminta saran terbaik kepada dokter kandungan. 


7. Minum air kelapa muda dapat membuat rambut bayi lebat

Lebat tidaknya rambut bayi yang baru lahir sebenarnya dipengaruhi oleh faktor genetik.

Terlepas dari mitos seputar kehamilan yang menyebutkan bahwa air kelapa muda dapat melebatkan rambut anak kelak, air kelapa memang memiliki banyak kegunaan.

Air kelapa memiliki kandungan elektrolit berupa kalium yang dapat membantu mencegah terjadinya mual karena perut kembung. Jadi, jika Bunda ingin meminumnya saat tengah hamil, tentu bukanlah suatu masalah.

Namun, perlu diingat lagi jika hal tersebut tidak berkaitan dengan lebat atau tidak rambut anak nantinya. Tidak boleh pula dikonsumsi dengan berlebih, karena segala yang berlebihan tetap tidak baik.


Wah, ternyata cukup banyak juga ya, mitos kehamilan yang sering beredar dI masyarakat. Bunda pernah dengar yang mana, nih? Share di kolom komentar, yuk!