Trending

Header Ads

5 Tip Sukses Memberikan ASI Ekslusif Ala Bunda Faqih, Nomor 2 Sering Dilupakan!

Tip Sukses Memberikan ASI Eksklusif


Ternyata, di era ini masih banyak Mommies yang ragu dapat sukses memberikan ASI eksklusif ketika menjadi ibu baru, lho!

Sukses memberikan ASI eksklusif tentu menjadi impian bagi para ibu, tetapi pada kenyataannya masih saja banyak Mommies yang tidak yakin bahwa mereka mampu memberikan hak itu kepada anak-anaknya.

Sebagai sesama ibu yang ingin memberi segala kebaikan bagi buah hati, kali ini bunda Faqih akan berbagi tip agar dapat sukses memberikan ASI eksklusif untuk anak-anak yang kita cintai. Yuk, simak beberapa tip di bawah ini!

Prasati Kisah

5 Tip Sukses Memberikan ASI Eksklusif Ala Bunda Faqih


1. Bekali Diri dengan Pengetahuan


Membekali diri dengan pengetahuan sangat penting dilakukan oleh semua calon ibu. Untuk sukses memberikan ASI eksklusif pun Mommies harus paham terlebih dahulu, kira-kira kebaikan apa saja yang terkandung dalam ASI.

Pada era di mana teknologi sudah semakin maju ini, kita dimudahkan untuk mengakses berbagai pengetahuan via daring.

Mommies dapat membaca berbagai artikel terpercaya mengenai ASI dan mengasihi di website AIMI (Asosiasi Ibu Menyusui Indonesia).

Pada website AIMI, Mommies juga dapat mempelajari mengenai pelekatan agar proses mengasihi semakin optimal.

2. Yakin Bisa Melakukannya


ASI eksklusif kerap gagal diberikan para ibu karena dirinya sendiri tidak yakin   bisa melakukan. Saya pribadi percaya bahwa Allah sesuai prasangka hamba-Nya.

Oleh karena itu selalu saya tanamkan dalam hati dan pikiran bahwa saya bisa memberikan ASI saja kepada anak selama 6 bulan pertama.

3. Berani Berkata Tidak


Bagi saya, anak bukan hanya hadiah yang diberikan oleh Tuhan kepada kita. Namun, mereka juga tanggung jawab yang harus kita jaga sebaik mungkin.

Biasanya, saran untuk memberikan makanan lain selain ASI muncul dari orang tua atau tetangga, lalu karena tidak enak hati, kita pun patuh saja.

Mendengarkan saran tentu boleh saja, tetapi jika itu membahayakan seperti diminta memberi MPASI dini tanpa anjuran dari dokter, sebaiknya Mommies berani untuk mengatakan tidak.

Ingatlah selalu, Moms, kita ibunya dan kita berhak memilih dan memilah segala hal demi kebaikan mereka. Awal saya melahirkan, Ibu sudah menawarkan susu formula sebagai bantuan, takut kalau anaknya ini kewalahan.

Namun, dengan tegas saya menolak dengan memberikan berbagai pengertian. Begitu pula saat beliau hendak memberikan kopi kepada Mas Faqih.

4. Mencari Support System


Memiliki seseorang yang siap mendukung segala keputusan kita agar berhasil melewati masa ASI eksklusif tentu akan sangat membantu.

Namun, bagaimana jika orang-orang di sekeliling kita berbeda pemahaman dan tidak mengindahkan keinginan kita?

Mommies dapat bergabung dengan grup-grup di sosial media yang satu frekuensi mengedepankan ASI sebagai makanan utama bayi.

Di sana, Mommies dapat pula meminta pendapat jika mengalami kesulitan saat mengasihi.


5. Mengajak Keluarga untuk Memahami Pentingnya ASI Eksklusif


Bagaimanapun, keluarga adalah orang-orang yang paling dekat dengan kita. Mengajak mereka untuk turut mamahami apa saja pentingnya ASI eksklusif bagi ibu dan bayi tentu akan memberikan dampak positif bagi kita.

Selain akan memiliki banyak dukungan, kita tidak akan lagi mengalami tekanan karena dipaksa memberikan makanan lain selain ASI.

Hal itu juga akan berpengaruh kepada produksi ASI kita, jika pikiran kita bahagia pastilah produksi ASI akan lancar jaya.
Prasasti Kisah


Nah, itu dia 5 tip sukses memberikan ASI eksklusif dari bundanya Mas Faqih. Kalau sekiranya Mommies memiliki tip-tip lain, jangan ragu untuk membagikannya di kolom komentar, ya. Yuk, saling berbagi untuk kebaikan!

Post a Comment

32 Comments

  1. Yap bener bangeet tipsnya mba. Apalagi support system. Masyaallah butuh bangeet untuk ibu menyusui.

    Baguus loh blognya, suka liatnya. Ayoo sering ditulis biar makin kece blognyaa ��

    ReplyDelete
    Replies
    1. Karena ibu menyusui itu mudah down ya, Mbakl jadi benar-benar butuh ada yang mendukung.

      Wah, terima kasih. Hehe, iya nih, masih suka malas-malasan nulisnya.

      Delete
  2. Emang harus "cuek" aja ya kalau ada komentar, baik dari keluarga, teman maupun tetangga. Saya biasanya diamkan saja, mengangguk-angguk biar dia puas dan juga untuk menghormati. Tapi untuk melaksanakan atau tidak, itu hak saya

    ReplyDelete
    Replies
    1. Betul sekali, Mbak. Kita berhak kok menentukan.

      Delete
  3. Aku pejuang ASI mba selamat 2 tahun dan rasanya itu bahagiaaaaaa sekali udah berusaha ngasih yang terbaik dimulai dari anak lahir. Walau untuk itu nggak mudah. Tapi seneng ada kebahagiaan tersendiri bagiku. Dimudahkan ASI karena akunya sehat dan nggak ada kendala medis

    ReplyDelete
    Replies
    1. Alhamdulillah, saya belum 2 tahun nih tapi sebentar lagi. Hehe.

      Delete
  4. Semangat mbak, pejuang ASI harus selalu bahagia karena perasaan hati kita akan terbawa dan berpengaruh pada air susu

    ReplyDelete
    Replies
    1. Benar sekali, Mbak. Ibu menyusui sangat perlu berbahagia.

      Delete
  5. Anak pertama perjuangan saya cukup berat karena momshaming itu justru berasal dari keluarga sendiri. Hahaha. Tapi ya emang saya dasarnya adalah Taurus yg keras kepala, saya keukeuh aja. Alhamdulillah si sulung lulus ASI eksklusif sampai 2 tahun 3 bulan. Nah giliran si kembar nih, saya gak mau keras kepala karena emang saya keteteran menyusui 2 bayi full ASI. Akhirnya si kembar disela dengan susu formula. Apapun itu saya berpikiran positif karena demi kebaikan anak-anak saya. Nasihatnya kece banget mba, khususnya untuk new mom.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Terkadang memang justru keluarga yang tidak sepemikiran ya, Mbak. Yups, bagaimanapun kita telah mengusahakan yang terbaik. Kalau toh pada akhirnya harus diselingi dengan susu formula ya tidak apa-apa.

      Delete
  6. Berdasarkan dari cerita yang saya dengar dari teman2 yang sudah punya bayi, kebanyakan memang bingung karena terlalu banyak informasi yang diperoleh, dari orang tua, kerabat, internet. Yang paling aman ya harus tanya ke dokter ya

    ReplyDelete
    Replies
    1. Betul, Mbak. Kalau memang bingung sebaiknya ke konselor laktasi langsung.

      Delete
  7. Mengajak keluarga buat memahami asi ini penting yah. buat support system juga biar mood busui stabil

    ReplyDelete
  8. Betul, betul, betuuulll.
    Dibutuhkan tekad baja dan mental yang kuat untuk bisa meng-ASI-hi buah hati, apalagi secara ASI eksklusif

    Makasiii sharingnyaaaa

    ReplyDelete
  9. Sepakat... Suport system itu penting banget terutama suami. Karena jika tanpa dukungan dari dia, susah banget bisa mengASI dengan cinta.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Benar, Mbak. Bisa jadi kita malah akan merasa tertekan.

      Delete
  10. Yups. Pejuang ASI ekslusif memang harus mempunyai support system ya, mba. Sebab itu akan berpengaruh besar pada keyakinan si ibu. Minimal pasangan harus mendukung.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Benar, Mbak. Karena mood ibu menyusui kan biasanya kurang stabil ya.

      Delete
  11. Bagus banget tulisan nya, sebagai ibu kita harus berani berkata tidak, sementara rasa sungkan pada ibu, ibu mertua dan suami, sangat membayangi

    ReplyDelete
    Replies
    1. Memang terkadang kendalanya begitu ya, Mbak. Tapi saya pribadi memang selalu kekeuh, tidak apa jika dianggap sedikit membangkang toh juga untuk kebaikan.

      Delete
  12. Yes, untuk sukses ASI eksklusif itu kita harus kekeuh kalo bahasa Perancisnya mah hehehe, dulu juga gitu, mamaku udah kasih suggest untuk tambah pake sufor tapi aku tetep say no dan kekeuh. Alhamdulillah sih happy jadi moment bonding eksklusif juga sama anak selama 2 tahun.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Yuhuu, alhamdulillah ya Mbak. Pasti happy bgt. Ini saya bentar lagi mau masuk fase menyapih, dag dig dug rasanya.

      Delete
  13. Betul mbak, perlu yakin bisa melakukannya. Keyakinan bikin hati tenang, sehingga ASI juga bisa lancar.

    ReplyDelete
  14. alhamdulillah dulu support system saya pro ASI. suami sanpai nuruti saya mau makan apa ajah biar ASI lancar. mama dan mertua belikan banyak sayur buah

    ReplyDelete
    Replies
    1. Masya Allah, alhamdulillah ya, Mbak. Pasti senang kalau banyak yang dukung proses mengasihinya.

      Delete
  15. Mantap tipsnya mbak, selamat ya sudah bisa mengASIhi secara eksklusif

    ReplyDelete
    Replies
    1. Terima kasih, Mbak. Sedang berjuang menuju 2th. Hehe.

      Delete
  16. aku dulu ASI berusaha eksklusif, tapi sebelumnya banyak baca tentang ASI jadi dibawa santai dan minta support my mom saat di rumah Ibu, dan di rumah sendiri, suami banget (karena di rumah hanya ada suami)

    ReplyDelete
  17. Pas banget lagi jadi busui sekarang ini. Bayiku usia empat bulan dan alhamdulillah sejauh ini masih ASI tanpa tambahan apapun, semoga bisa sampai 6 bulan asi eksklusif dan berlanjut sampai dua tahun. Terima kasih tipsnya mbak

    ReplyDelete