Trending

Header Ads

Cegah Ibu Terkena Baby Blues, Stop Ucapkan 5 Perkataan Ini!


Ucapan yang bisa picu baby blues


Baby blues adalah momok menyeramkan bagi para ibu baru, jangan sampai kalian menjadi salah satu pemicu terjadinya hal itu!

Segala macam bentuk perubahan hormon yang terjadi selama masa kehamilan hingga persalinan membuat emosi para new moms kerap tidak stabil. Tanpa support system yang baik, baby blues rentan menyerang.

Baby blues ditandai dengan munculnya rasa sedih, lelah, dan cemas secara berlebihan tanpa diketahui penyebabnya. Salah satu pemicunya adalah stres, oleh karena itu penting sekali bagi seorang ibu baru untuk menjaga kewarasan.

Salah satu hal yang dapat Mommies lakukan untuk membantu adalah dengan menjaga perkataan. Lalu, apa saja yang sebaiknya tidak kita ucapkan kepada para new moms agar kita tidak memicu baby blues? Yuk, simak ulasannya!

5 Perkataan Ini Dapat Memicu Baby Blues, Lho!


1. Kok Lahirannya Secar? Pasti Semasa Hamil Malas Beraktivitas


Sudah bukan rahasia lagi jika masyarakat kita masih kerap mempertanyakan kenapa seorang ibu harus menjalani operasi secar demi menghadirkan buah hatinya ke dunia.

Pertanyaan ini tentu dapat memicu baby blues, karena bisa jadi emosi yang tidak stabil membuat otak yang bersangkutan berpikir berlebih. Menganggap dirinya adalah ibu yang buruk karena tidak bisa melahirkan secara normal.

Padahal, kita tidak pernah benar-benar tahu bagaimana perjuangan setiap ibu untuk kelancaran persalinannya.

2. Anaknya Rewel, Pasti ASInya Tidak Enak


Banyak orang asal menghakimi para ibu ketika sang anak rewel, tidak jarang dengan entengnya mereka mengatakan ASI ibu tersebut tidak berkualitas sehingga anaknya terus merasa lapar.

Padahal, tangisan pada bayi sangatlah wajar terjadi karena mereka belum dapat berbicara untuk berkomunikasi. Lagi pula, kerewelan bayi tidak selalu berarti lapar, bisa jadi para bayi merasa tidak nyaman.
Ucapan kita bisa sebabkan baby blues

Judgement seperti itu juga dapat berdampak buruk bagi psikologis Mommies paska persalinan. Dengan terus mendengar perkataan tersebut, rasa insecure dapat memberi ASI eksklusif dan dilanjut sampai anak berusia 2 tahun akan muncul.

Tentu saja yang demikian dapat pula memicu stres dan memperbesar kemungkinan terserang baby blues syndrome.


3. Payudaranya Kecil, Memang Ada Isinya?


Mungkin pertanyaan seperti ini terdengar biasa saja bagi sebagian orang, tetapi bisa terdengar begitu menyakitkan bagi ibu baru yang emosinya belum seimbang.

Entah dimaksudkan untuk bercanda atau sungguh bertanya tanpa berniat apa-apa, nyatanya pertanyaan seperti ini dapat menyebabkan kesedihan mendalam.

Paska melahirkan, banyak perubahan yang harus dilalui semua ibu baru. Tidak semua dapat mengatasinya dengan baik-baik saja, sebagian besar perlu benar-benar belajar agar dapat menyesuaikan diri.

Padahal faktanya, jumlah ASI tidak dipengaruhi besar kecilnya payudara yang Mommies miliki. Akan tetapi, seberapa baik pelekatan dan seberapa sering kita mengASIhi buah hati.


4. Dulu Saya Blablabla, Kamu Mah Sekarang Enak

Jangan buat mami lain terkena baby blues

Membandingkan kondisi paska persalinan Mommies dengan perempuan lain juga tidak baik. Karena setiap orang tentu memiliki kisah sendiri.

Membuat seolah hanya Mommies lah yang benar dan berjuang, dapat juga menghadirkan rasa tidak becus di benak Moms lain.


5. Apa-apa Minta Bantuan, Sama Sekali Tidak Mandiri!


Terkadang saya pribadi meminta bantuan bukan karena tidak bisa melakukannya sendiri, tetapi merasa nyaman dengan perhatian yang saya dapatkan.

Begitu pula dengan Mommies lain, kita tentu tidak tahu bagaimana kondisi fisik dan psikisnya. Jadi, lebih baik mendukung atau membantu jika bisa daripada harus mengatainya manja.

Ternyata perkataan sepele bisa juga jadi pemicu baby blues ya, Moms? Yuk, kita jaga lisan mulai sekarang!

Post a Comment

16 Comments

  1. Yup! Harusnya tahan-tahan omongan, deh. Kasihan kalau ibu terkena baby blues. Kalau pun masih ada yang begitu, semoga aja circle terdekat ibu saling memberikan dukungan

    ReplyDelete
  2. hihihi itu serius ada yang ngomong kayak gitu ya?
    Beruntungnya saya belum pernah dengar orang ngomong gitu di depan saya, terutama yang nomor 3, langsung gede-gedean dah sekalian hahahahah.

    enaknya jadi introvert memang jarang ketemu orang bermulut pedas, nggak enaknya jadi capek sendiri, karena semuanya dikerjain sendiri :D

    ReplyDelete
  3. Wah, semoga saya nggak pernah bertemu langsung dengan orang-orang yang suka berkomentar pedas begitu. Nyakitin banget!

    Padahal kondisi perempuan pasca melahirkan itu ajlug-ajlugan banget, lho. Antara rasa senang, capek, khawatir, takut, campur aduk jadi satu.

    ReplyDelete
  4. Duh, beneran bikin sakit hati dah kalo sampe ada yg komen kayak begini
    Semoga para ibu dijauhkan dari komen2 negatif, yes.

    ReplyDelete
  5. Iyah. Harus menjadi pendengar yang baik untuk ibu yang baru melahirkan, sekaligus memberikan penyemangat.
    Omongan yang ga ada manfaatnya dijaga jangan sampai terucap.

    ReplyDelete
  6. Aku tambahkan ya Mbak: "Kok udah lahiran masih gemuk saja?" (padahal juga baru sebulan dua bulan lahirannya
    Beneran dan aku ngalami...Pertanyaan yang kutulis itu dan yang masalah sesar.

    Padahal aku sesar juga karena plasenta previa, jadi sempat bedrest 2x saat hamil karena pendarahan.
    Apalagi kehamilan pertama, anakku lahir terus 13 hari kemudian meninggal
    Maka kupikir orang yang nyinyir itu ga berpikir kalau komentarnya bisa membuat si ibu sangat sedih dan bisa baby blues

    ReplyDelete
  7. Kudu berhati-hati aja sih atau mending nggak usah berkomentar ya. Dan justru sesama perempuan yang ngomongnya jahat pada ibu abis melahirkan gini. Aku pun dulu juga gitu, dibilang aku malas gerak saat hamil jadinya harus divakum buat mengeluarkan si sulung

    ReplyDelete
  8. Dengar satu aja udah serem. Ini disatuin
    Dulu, saya satu satunya ibu yang menyusui, dikelilingi kerabat yang ngejudgment, atau nanya tapi ngejudge juga, hiks

    ReplyDelete
  9. Stop mencibir dan nyinyirnya ya. Jangan dikira tajamnya lidah manusia melebihi tajamnya pedang yang diasah. Saya juga pernah merasakannya. Hanya saya sih tidak perduli hehehe

    ReplyDelete
  10. Membandingkan waktu ini begitu, waktu saya begini.. Memang rasanya kurang tepat ya dan nggak asik aja

    ReplyDelete
  11. Begitulah.. kadang orang gak menyadari kalo pertanyaan gak penting malah berakibat fatal ya..

    ReplyDelete
  12. Aku klo ada yg ngomong gitu tutup telinga lalu usir orangnya, hahaha..

    Jahat ya, gpp demi kesehatan mental

    ReplyDelete
  13. Haha iya makanya saya kalau mengunjungi baby lahir biasanya nunggu anaknya gede biar emaknya istirahat dulu. Krn awal lahiran biasanya ibu suka baper emosi blm stabil. Trus jangan kasi nasehat kalau orgnya gak minta :D

    ReplyDelete
  14. Aduh mbak Amit Amit deh semoga ga ngalamin yang kayak begini walau saya kmrin juga caesar dan payudara saya kecil. Untung orang rumah dan sekitarnya ga ada yang nyinyir

    ReplyDelete
  15. Berkata didepan anak harus yg baik baik untuk ditiru, bila orang tua berkata buruk maka anak akan meniru orang tuanya. Jauhin deh hal ini

    ReplyDelete
  16. Lebih baik diam daripada komen yang bikin Ibu setelah melahirkan mikir akhirnya baby blues. Atau gigit lidah aja hehe. Kasih dukungan atau tawarkan bantuan, daripada kalimat penghakiman seperti proses melahirkan. Aku cesar dan aku bangga xixi

    ReplyDelete